Pemahamanku terhadap karya2 Kahlil Gibran,pemikiran2 Gandhi,filosofi Confusius,Tze,rangkuman isi Bible/Injil dan tarjamah Qur'an, membuatku menarik benang merah dari kesemuanya itu menjadi satu filosofi pribadiku, yaitu Keseimbangan,Nafsu dan Cinta kasih.
Aku agak sulit sharing bahkan sangat sangat terbata2 dlm menerjemahkan filosofi tersebut kepada orang2 yang selama ini kutemui,karena selama ini selalu saja kudapatkan penafsiran2 yg berbeda.Bahkan reaksi yang kuterima pun terkadang luarbiasa keras :)
Jangankan filosofi, baru saja kusebut nama Kahlil Gibran,Gandhi,Confusius, seolah sudah kuterima pandangan "Tahu apa sih kamu ? Kamu masih di perut ibumu, aku sudah bergaul lebih luas"...
Dan jangankan filosofi, penafsiran by word pun kadang sangat jauh berbeda.
Aku masih ingat ketika di satu situs chat aku membuat blog dan menggunakan kata 'TUHAN'; bukan dalam arti Allah Yang Mahaesa,bukan dalam arti Sang Dzat Yang Maha Kuasa,tapi berarti 'kekuasaan penuh untuk berbuat apa saja terhadap sesuatu'.
Dan reaksi keras ditujukan kepadaku; aku disebut musyrik,atheis,syirik,komunis,tidak waras.
Padahal ketika berbicara dengan word 'Tuhan' itu, aku mengartikannya murni secara gramatikal.Bukankah di dalam Al Qur'an sendiri tidak ada kata 'Tuhan',melainkan "Allah' ? Karena kata 'Tuhan' itu ada dalam perbendaharaan kata dalam Bahasa Indonesia.Orang Arab tidak mengenal kata 'Tuhan', melainkan hanya kata 'Allah'.Sama dengan kepercayaan dalam adat Jawa yang tidak mengenal kata 'Tuhan' melainkan 'Gusti Pangeran'.
Tetapi hanya karena satu kata 'Tuhan' tersebut aku sudah mendapat cap sebagai orang tidak waras :)
Sehingga aku sempat berfikir,ini aku yang salah,atau mereka yang salah ? Walau dalam hati aku berkata,bukan masalah salah-benarnya.Tapi tingkat pemahaman dan penafsiran setiap orang adalah berbeda.Namun karena hanya aku yang menafsirkan berbeda, maka aku dianggap patut mendapatkan julukan tidak waras...
Mungkin itu sebabnya aku lebih banyak berdialog dengan diriku sendiri saja tentang filosofiku,tentang pemahamanku, tentang penafsiranku.
Menarik benang merah sendiri,menjadikannya sebagai filosofi yang benar2 pribadi, yang baru kali ini kuungkap dalam blogku.
Keseimbangan dalam segala hal,Manajemen Nafsu dan Cinta Kasih,ada dalam ajaran Gandhi,Bible,Qur'an,Confusius,dll. Maka 3 hal itu yang kubuat menjadi sendi kehidupanku.
Tidak ada manusia yang sempurna, dan tiap manusia punya sifat durjana.Persentase timbul tenggelamnya sifat itu tergantung bagaimana me-managenya.Hingga muncul istilah orang baik dan orang jahat, kebaikan dan keburukan, sebenarnya karena tidak adanya keseimbangan.Keseimbangan dalam pola fikir,dalam berlaku,dalam segala hal..
Suatu saat aku akan mengulasnya lebih dalam lagi.
Tetapi kali ini aku hanya ingin menceritakan bagaimana aku berusaha menyampaikan filosofiku kepada orang sekeliling dalam bahasa sederhana.
Sebenarnya aku sendiri belum dan tidak bisa disebut sebagai orang yang baik.Baik budi pekertinya,baik kualitas hidupnya.Tetapi sebenarnya dlm setiap hal,setiap saat, aku selalu berusaha mengajak siapapun untuk mencari dan mencapai kebaikan.
Aku sadar orang menganggapku sebagai anak kecil yang tidak tahu apa2,perempuan lemah yang bukan professor.Tapi aku tidak pernah surut langkah...apapun reaksi yang kudapat,kuterima dengan lapang dada.
Dan khususnya dalam pergaulan cyber,aku selalu menyembunyikan messages, pesan2 tersembunyi dalam setiap hal yang kulakukan.Hingga detik ini aku yakin tidak ada seorangpun yang tahu (hehehe).
Masih ingatkah salah satu tulisanku sebelum ini,teman..? Ketika aku bercerita bahwa aku tipe orang yang blak-blakan dan sanggup berbicara masalah sex secara enteng tanpa rasa sungkan, dengan siapapun.Tak peduli dengan orang tua,muda,atau anak2.
Aku banyak menggali bagaimana kehidupan dan pandangan teman2ku tentang sex,dan cybersex.Tak jarang aku mengerling dengan gaya nakal "Sex itu indah bagiku.."
Itu tak lain hanya karena aku ingin tahu apakah dia/mereka melakukannya selama ini.Walau selanjutnya aku yang ketiban pulung dijuluki perek,cybersexmaniac,dll.Tapi patut kutegaskan disini bahwa aku tipe orang yang tidak bisa melakukannya dgn sembarang orang tanpa ada ikatan sebagai kekasih.Dan kekasihku selama ini hanya RDM :)
Dan fakta yang kudapat adalah ternyata 99.9% manusia cyber telah melakukan cybersex.
Hanya,jarang orang yang mau jujur mengakuinya.Tapi, KENAPA TIDAK JUJUR SAJA ? Nah, message itulah yang ingin kusampaikan ketika aku "DOING EXPERIMENTS to be involved with".
Bukan, bukan dengan berbuat cybersex dengan siapa saja.Namun aktif berbincang,sharing,dengan mengajak mereka untuk mendobrak pola kuno bahwa sex itu saru,tidak layak dikuak, aib,dll.Bisa jujur terhadap adanya NAFSU dalam diri yang kadang tidak semua orang mau mengakui bahwa diapun memiliki nafsu,dlm hal ini nafsu sexual.Walau resikonya adalah,diriku sendiri yg dicap macam2.
Message lain yang pernah kusampaikan adalah bagaimana menanamkan,memelihara kepercayaan dan amanah yang diberikan orang lain,bagaimana hal itu sebenarnya bisa dijalankan hanya bila mempunyai rasa kasih.Kasih bukan dalam pengertian cinta antara lelaki dan perempuan.Tapi kasih kepada sesama,kepada sahabat,kepada siapa saja,kenal atau tidak... message itu tidak berhasil kusampaikan karena menimbulkan kehebohan..hehehe..malah membuatku menarik kesimpulan bahwa kadangkala dalam kesendirian akan lebih bisa memandang apa yang tidak baik yang nampak dlm diri orang lain, yg bisa kita hindari untuk tdk melakukannya.Tidak melakukannya untuk diri sendiri saja dulu, bukan untuk siapa2,paling tidak ya begitu dulu.
Masih banyak message2 lain, seperti pertolonganku kpd teman2ku baik dlm bentuk materi,jasa, atau support, perkataan2ku kepada siapapun,kemarahan2ku,bahkan blog inipun sebetulnya sarat dengan message (iklan,tulisan,gambar,musik,dll),yang mungkin hanya aku sendiri yang tahu..hehehe
Tetapi kesemuanya memang ternyata melahirkan berbagai tudingan kepadaku.Itu adalah resiko yang harus kuterima. Dan aku menanggapinya juga dengan filosofiku, Keseimbangan,Nafsu,Cinta kasih...
Ketika aku berniat untuk mengajak berbuat satu kebaikan, tetapi malah menerima cercaan untuk saat ini, tetapi aku percaya pada suatu saat aku akan mendapatkan kebaikan entah darimana asalnya,entah kapan waktunya,entah dimana tempatnya.Keseimbangan rasa dan fikir akan menetralisirku,me-manage nafsu amarah dan dendamku,mengekalkan cinta kasihku kepada siapa saja, hingga aku tetap berani melangkah terus tanpa surut,menyampaikan message2 tersembunyi dalam setiap jejakku, dan berkata kepada dunia dengan samar ; "Sebutlah aku sebagai apapun yang kalian mau,tetapi tahukah kalian,Selalu Ada Alasan di balik apapun yang kulakukan " ..................