**[ ini merupakan jawaban untuk sebuah email dari Makassar].
Semua tulisanku dibuat tidak berdasarkan ramalan kosong belaka.
Kalaupun pada kenyataannya AKHIRNYA tepat PERSIS sama dgn apa yg akhirnya terjadi,itu mungkin anugerah instingku aje.. :p
Tentang Noordin M. Top, Syaefudin Jaelani, rekomendasi SP3 Tim 8, semua tulisanku dibuat sebelum tgl2 kenyataan yg terjadi. Anda bisa cek dan lihat sendiri tgl2nya disini.
Itu yg membuatku berbeda dgn perempuan lain di dunia ini maybe.. :p
Karena instingkulah yg selalu menuntunku..
Tentang Antasari,jauh sebelum sidang pengadilannya,aku sudah pernah menulis bahwa beliau dijebak oleh seorang lelaki dgn bantuan Rani. Dan Sigid adalah BENANG MERAH yg sebenarnya :)
Tentang Manohara,aku sudah pernah menulis bahwa 'She wasn't good enough to be a lady'..
Tentang 2012,aku hanya akan menulis sebuah huruf : N..
Tentang diriku,aku 'melihat' diriku kelak akan menikah dengan seorang duda,
kelak akan naik haji di suatu hari Rabu, dan kelak 'mungkin' meninggal muda saat melahirkan bayi perempuan di suatu bulan berawalan huruf S..
Wallahualam bissawab..
Itu hanya sekedar penglihatan yg cenderung selalu kuanggap main2 dan bercanda..
** Tentang dirimu, walau namamu nama pria, tetapi nampaknya anda seorang wanita yg berusia jauh di atasku..hihihihi..dengan kain yg menutup rambut dan dua orang anak kecil di kamarmu.. Salah satunya punya tas bergambar Elmo yg ujung ritsluitingnya sobek sedikit :)
Betul tidaaaaak ? :p
Bulan2 kedepan, salah satunya mungkin akan jatuh terpeleset dari ketinggian..mungkin yg rambutnya kriting.. dan akan dibawa dgn mobil dgn plat nomor berujung 57 :)
Tampilkan postingan dengan label mikir2. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label mikir2. Tampilkan semua postingan
Rabu, November 18, 2009
Minggu, November 08, 2009
Just Intermezzo..
Jika aku bicara dgn gaya Mama Laurent, aku akan berkata, "Ya, aku melihat uang itu diminta oleh orang2 di dalam satu gedung dengan ruangan berwarna abu2 dan buku tamu bercorak hijau-putih-hitam..aku bicara tidak untuk kepentingan siapapun dan tidak sedang memihak siapapun.." :)
Jika aku bicara dengan gaya SBY,aku akan berkata, "Aku tidak akan mengintervensi, namun aku berharap ada SP3, karena selain kasus ini sangat krusial,juga bila dibiarkan akan berujung pada impeachment atas diriku.."
Jika aku bicara dengan gaya Tjipta Lesmana,aku akan berkata, "Angka 1 juta lbh facebookers tidak bisa jadi ukuran. Karena siapapun tahu,anak SD bisa dgn mudah membuat account FB dgn memalsukan usia.Dan bila ada undangan memasuki grup 1 jt pendukung,tinggal klik maka jadilah bergabung,tanpa paham apa yg sebetulnya terjadi"
Jika aku bicara dgn gaya Kapolri,aku akan berkata, "Secara hukum,suatu perbuatan hukum itu terjadi jika ada subjek, objek, dan target/sasaran.Dalam hal ini Anggodo tidak bisa langsung ditahan karena walaupun dia mengaku telah mengeluarkan uang untuk menyuap, tapi belum terbukti uang tsb sebenarnya sampai di tangan siapa. Karena itu rangkaian penyuap-uang-target penyuapan hanya berhenti pada dua bagian,yaitu penyuap dan uang. Bagaimana bisa dianggap menyuap,jika yg disuap masih samar2 ?" :)
Jika aku bicara dengan gaya Benjamin Mangkoedilaga, aku akan berkata, "Seorang penyidik yg terbiasa melakukan penyidikan, jika suatu saat ia sendirilah yg melakukan kejahatan,maka sudah pasti ia tidak akan melakukan hal2 yg kelak bisa menjadi bukti kejahatan yg dilakukannya. Dan bagaimanapun dlm white collar crime, semua transaksi akan berlangsung di bawah meja, tidak langsung, selalu ada alibi yg telah dirancang..dan semuanya terlihat clear.."
Jika aku bicara dgn gaya Tim 8, aku akan berkata, "SP3 adalah target yg kuemban, untuk membuat pagar stabilitas politik lebih dulu"
Jika aku bicara dengan gaya Anggodo, aku akan berkata, "Oh My God ! Aku kemarin lupa 1 step : tidak mengeluarkan uang untuk menyuap rakyat..ha ha ha.."
Jika aku bicara dgn gaya Winny Muthia, aku akan berkata, "Aku nggak perduli Chandra,Bibit,Danuri,Susno,Ary ! Aku cuma pengen cepet pulang ! Dokteeeerr, help meee !"
** Tidak bermaksud mencatut nama. Semua perkataan tsb di atas tidak keluar dari mulut yg bersangkutan, melainkan hanya ocehan iseng Winny Muthia. Jangan dibreidel ya pak.. :)
Jika aku bicara dengan gaya SBY,aku akan berkata, "Aku tidak akan mengintervensi, namun aku berharap ada SP3, karena selain kasus ini sangat krusial,juga bila dibiarkan akan berujung pada impeachment atas diriku.."
Jika aku bicara dengan gaya Tjipta Lesmana,aku akan berkata, "Angka 1 juta lbh facebookers tidak bisa jadi ukuran. Karena siapapun tahu,anak SD bisa dgn mudah membuat account FB dgn memalsukan usia.Dan bila ada undangan memasuki grup 1 jt pendukung,tinggal klik maka jadilah bergabung,tanpa paham apa yg sebetulnya terjadi"
Jika aku bicara dgn gaya Kapolri,aku akan berkata, "Secara hukum,suatu perbuatan hukum itu terjadi jika ada subjek, objek, dan target/sasaran.Dalam hal ini Anggodo tidak bisa langsung ditahan karena walaupun dia mengaku telah mengeluarkan uang untuk menyuap, tapi belum terbukti uang tsb sebenarnya sampai di tangan siapa. Karena itu rangkaian penyuap-uang-target penyuapan hanya berhenti pada dua bagian,yaitu penyuap dan uang. Bagaimana bisa dianggap menyuap,jika yg disuap masih samar2 ?" :)
Jika aku bicara dengan gaya Benjamin Mangkoedilaga, aku akan berkata, "Seorang penyidik yg terbiasa melakukan penyidikan, jika suatu saat ia sendirilah yg melakukan kejahatan,maka sudah pasti ia tidak akan melakukan hal2 yg kelak bisa menjadi bukti kejahatan yg dilakukannya. Dan bagaimanapun dlm white collar crime, semua transaksi akan berlangsung di bawah meja, tidak langsung, selalu ada alibi yg telah dirancang..dan semuanya terlihat clear.."
Jika aku bicara dgn gaya Tim 8, aku akan berkata, "SP3 adalah target yg kuemban, untuk membuat pagar stabilitas politik lebih dulu"
Jika aku bicara dengan gaya Anggodo, aku akan berkata, "Oh My God ! Aku kemarin lupa 1 step : tidak mengeluarkan uang untuk menyuap rakyat..ha ha ha.."
Jika aku bicara dgn gaya Winny Muthia, aku akan berkata, "Aku nggak perduli Chandra,Bibit,Danuri,Susno,Ary ! Aku cuma pengen cepet pulang ! Dokteeeerr, help meee !"
** Tidak bermaksud mencatut nama. Semua perkataan tsb di atas tidak keluar dari mulut yg bersangkutan, melainkan hanya ocehan iseng Winny Muthia. Jangan dibreidel ya pak.. :)
tags
mikir2
Kamis, November 05, 2009
Objektivitas Jurnalis
Mungkin PWI perlu mengatur dan mengadakan rambu2 baru mengenai penempatan keobjektivitasan sebagai hal utama dalam penayangan berita.
Jika dibiarkan tidak dibatasi rambu, pemanfaatan media2 jurnalis sebagai pengerah kekuatan massa dalam memberikan penekanan yg berdampak politis2 akan tumbuh subur dan menghancurkan idealisme jurnalis dalam penyampaian berita.
Aku melihat dua stasiun televisi kita sangat agresif membentuk opini publik. Jika tidak dalam porsi yg tepat,maka keagresifan tsb bisa menjurus kepada provokasi massa..
Masih ingat peristiwa penyergapan teroris Temanggung ? Yg pertama kali menyatakan bahwa yg ada dalam rumah tsb Noordin M.Top,adalah reporter2 televisi kita,bukan Polri. Ternyata terbukti salah,bukan ?
Jadi sebetulnya istilah2 'kriminalisasi','rekayasa',dll yg sekarang ini berkembang dan memprovokasi rakyat yg sebelumnya tidak tahu apa2,sebetulnya dibentuk oleh MEDIA MASSA/TELEVISI..
Jika dibiarkan tidak dibatasi rambu, pemanfaatan media2 jurnalis sebagai pengerah kekuatan massa dalam memberikan penekanan yg berdampak politis2 akan tumbuh subur dan menghancurkan idealisme jurnalis dalam penyampaian berita.
Aku melihat dua stasiun televisi kita sangat agresif membentuk opini publik. Jika tidak dalam porsi yg tepat,maka keagresifan tsb bisa menjurus kepada provokasi massa..
Masih ingat peristiwa penyergapan teroris Temanggung ? Yg pertama kali menyatakan bahwa yg ada dalam rumah tsb Noordin M.Top,adalah reporter2 televisi kita,bukan Polri. Ternyata terbukti salah,bukan ?
Jadi sebetulnya istilah2 'kriminalisasi','rekayasa',dll yg sekarang ini berkembang dan memprovokasi rakyat yg sebelumnya tidak tahu apa2,sebetulnya dibentuk oleh MEDIA MASSA/TELEVISI..
tags
mikir2
:p :b :d
Pemaparan secara terbuka fakta2 hukum [mengenai alasan penahanan Bibit dan Chandra] yg disampaikan oleh Kapolri di hadapan Komisi III DPR RI pada malam ini, 100% sama dengan intuisiku mengenai persona2 dalam institusi KPK..hi hi hi.
Baca aje blogku tertanggal 3 November di bawah itu dgn judul Street Justice.. :)
** Jadi 'kearogananku' untuk tidak bergabung dengan grup facebookers pendukung Bibit dan Chandra,mungkin langkah yg SANGAT tepat,bukan ? Hi hi hi :p :b :d
Lain kali kalau mau demo,pahami dan cerna dulu donk substansi masalahnya :p jangan main demo/ main dukung ajeee..
Baca aje blogku tertanggal 3 November di bawah itu dgn judul Street Justice.. :)
** Jadi 'kearogananku' untuk tidak bergabung dengan grup facebookers pendukung Bibit dan Chandra,mungkin langkah yg SANGAT tepat,bukan ? Hi hi hi :p :b :d
Lain kali kalau mau demo,pahami dan cerna dulu donk substansi masalahnya :p jangan main demo/ main dukung ajeee..
tags
mikir2
Rabu, November 04, 2009
Street Justice -2-
Pemikiran,pendapat,dan penelaahanku dlm blogku kemarin ternyata sama persis dengan pernyataan OC Kaligis di satu stasiun televisi malam ini :)
: Sudah terbentuk character assassination melalui opini publik yg dibentuk TANPA pengujian materi,tanpa langkah2 hukum yg prosedural,tanpa cross check dan pendalaman fakta lebih dulu.
Pressure yg diupayakan melalui rakyat [yg sebetulnya BELUM PAHAM BETUL substansi masalah yg sebenar2nya],dilakukan oleh pihak2 tertentu yg juga sebetulnya belum paham betul siapa yg perlu dibela.
Jika hal seperti ini dibiarkan, Indonesia akan menjadi negara pertama di dunia yg memberlakukan pola Street Justice..pengadilan jalanan yg mengejudge hanya berdasarkan pembentukan opini publik yg belum dapat dibuktikan kebenarannya sesuai dgn PROSEDUR HUKUM.
: Sudah terbentuk character assassination melalui opini publik yg dibentuk TANPA pengujian materi,tanpa langkah2 hukum yg prosedural,tanpa cross check dan pendalaman fakta lebih dulu.
Pressure yg diupayakan melalui rakyat [yg sebetulnya BELUM PAHAM BETUL substansi masalah yg sebenar2nya],dilakukan oleh pihak2 tertentu yg juga sebetulnya belum paham betul siapa yg perlu dibela.
Jika hal seperti ini dibiarkan, Indonesia akan menjadi negara pertama di dunia yg memberlakukan pola Street Justice..pengadilan jalanan yg mengejudge hanya berdasarkan pembentukan opini publik yg belum dapat dibuktikan kebenarannya sesuai dgn PROSEDUR HUKUM.
tags
mikir2
Selasa, November 03, 2009
Street Justice
Kukira ada yang missed disini.
Banyak orang mengartikan penahanan Bibit dan Chandra identik dengan upaya pengerdilan KPK. Ini menyangkut institusi.
Sedangkan Polri fokus kepada persona, Bibit dan Chandra,bukan institusi.
Aku berpendapat, KPK itu tidak boleh dibubarkan secara institusi. Tapi jangan lantas MENGKULTUSKAN persona yg ada di dlmnya seperti malaikat. Karena justru sbg institusi, KPK adalah 'lahan basah' untuk suap menyuap.
Yg dicemaskan adalah bila rakyat sudah menganggap KPK ini lembaga yg sangat suci,tak tersentuh,top power yg betul2 tidak boleh dan tidak mungkin diganggu. Sedangkan pejabat2 yg ada di dlmnya hanya manusia yg juga bisa terlena oleh kekuasaan,jabatan,dan bukan tidak mungkin juga melakukan kesalahan..
Jadi sangatlah beda antara memandang KPK sebagai institusi yg kuat,dengan memandang pejabat2 KPK sebagai 'malaikat' yg suci..
Yg berdemo itu sudahkah bisa membedakan ? Kayaknya sih belum :p
Banyak orang mengartikan penahanan Bibit dan Chandra identik dengan upaya pengerdilan KPK. Ini menyangkut institusi.
Sedangkan Polri fokus kepada persona, Bibit dan Chandra,bukan institusi.
Aku berpendapat, KPK itu tidak boleh dibubarkan secara institusi. Tapi jangan lantas MENGKULTUSKAN persona yg ada di dlmnya seperti malaikat. Karena justru sbg institusi, KPK adalah 'lahan basah' untuk suap menyuap.
Yg dicemaskan adalah bila rakyat sudah menganggap KPK ini lembaga yg sangat suci,tak tersentuh,top power yg betul2 tidak boleh dan tidak mungkin diganggu. Sedangkan pejabat2 yg ada di dlmnya hanya manusia yg juga bisa terlena oleh kekuasaan,jabatan,dan bukan tidak mungkin juga melakukan kesalahan..
Jadi sangatlah beda antara memandang KPK sebagai institusi yg kuat,dengan memandang pejabat2 KPK sebagai 'malaikat' yg suci..
Yg berdemo itu sudahkah bisa membedakan ? Kayaknya sih belum :p
tags
mikir2
Sabtu, Oktober 31, 2009
Cecak vs Buaya -2-
Berlainan dengan orang lain,aku tidak tergabung dalam grup 1.000.000 Facebookers pendukung Bibit dan Chandra.
Bukan masalah membela/tidak membela,atau salah dan benar. Tapi aku mencoba benar2 melihat dari luar lingkaran euforia tsb.
Campur aduk masalah yg terbentuk oleh opini publik sebenarnya mungkin lebih banyak disebabkan oleh media elektronik yang giat memblow up.
Aku sempat heran melihat seorang Ritonga bersedia 'disidik' oleh seorang pembaca berita dari satu stasiun televisi dengan sederet pertanyaan2 yg diajukan dengan intonasi dan gaya seperti seorang hakim. Heran melihat seorang Ritonga memberi jawaban2 yg menurutku bisa menjadi bumerang baginya di kemudian hari.
Mungkin perlu kearifan dari semua pihak untuk tidak membuat kasus ini berkembang melebar dari semestinya.
Bukannya menge-judge dengan memberi sekat2 per institusi,karena bagaimanapun bukti transkrip rekaman percakapan yg beredar itu sebenarnya hanya melibatkan person to person,bukan institusinya.
Aku melihatnya justru dari sudut pandang yg berbeda.
Kasus ini justru lebih dipolitisir oleh pihak2 yg hendak menggempur kredibilitas SBY.
Padahal sebenarnya simpel ; tentang ada/tidaknya substansi hukum yg bisa menjerat Bibit dan Chandra,biarkan dulu proses hukum berjalan. Jika benar ada bukti2 menyangkut aliran dana 6,7 milyar ke tangan mereka, maka itulah sebenarnya substansi hukumnya. Bagaimana kita bisa tahu mereka salah atau benar hanya dengan merujuk kepada pernyataan/pengakuan satu pihak saja ?
Ibarat ada polisi menangkap Ibu kita. Kita mati2an membela hanya karena dia adalah Ibu yg berjasa membesarkan kita. Bolehlah kita memprotes bila Ibu kita langsung ditahan,tapi bagaimana bila sebenarnya ada alibi dan bukti2 yg menunjukkan bahwa Ibu kita dgn sebenar2nya adalah BERSALAH ?
Jadi aku lebih melihat kasus ini sebagai cermin dari 'budaya' baru bangsa kita sebagai bangsa yg giat berdemo,berteriak,tanpa tahu dgn SEBENAR2NYA apa yg sdg diteriakkan. Salah/Benar tidak lagi jadi masalah,yg dikedepankan hanya Like/Dislike.
Mungkin banyak orang lupa, seorang pendetapun bisa menjadi seorang penjahat jika kepepet..dan sebaliknya seorang penjahat bisa menjadi seorang pendeta HANYA dengan mengenakan jubah pendeta.. :)
Jadi aku hanya berdiam diri dan mengamati.. Seraya berujar dalam hati, 'Yang dicari itu apaaaa ?' :)
Bukan masalah membela/tidak membela,atau salah dan benar. Tapi aku mencoba benar2 melihat dari luar lingkaran euforia tsb.
Campur aduk masalah yg terbentuk oleh opini publik sebenarnya mungkin lebih banyak disebabkan oleh media elektronik yang giat memblow up.
Aku sempat heran melihat seorang Ritonga bersedia 'disidik' oleh seorang pembaca berita dari satu stasiun televisi dengan sederet pertanyaan2 yg diajukan dengan intonasi dan gaya seperti seorang hakim. Heran melihat seorang Ritonga memberi jawaban2 yg menurutku bisa menjadi bumerang baginya di kemudian hari.
Mungkin perlu kearifan dari semua pihak untuk tidak membuat kasus ini berkembang melebar dari semestinya.
Bukannya menge-judge dengan memberi sekat2 per institusi,karena bagaimanapun bukti transkrip rekaman percakapan yg beredar itu sebenarnya hanya melibatkan person to person,bukan institusinya.
Aku melihatnya justru dari sudut pandang yg berbeda.
Kasus ini justru lebih dipolitisir oleh pihak2 yg hendak menggempur kredibilitas SBY.
Padahal sebenarnya simpel ; tentang ada/tidaknya substansi hukum yg bisa menjerat Bibit dan Chandra,biarkan dulu proses hukum berjalan. Jika benar ada bukti2 menyangkut aliran dana 6,7 milyar ke tangan mereka, maka itulah sebenarnya substansi hukumnya. Bagaimana kita bisa tahu mereka salah atau benar hanya dengan merujuk kepada pernyataan/pengakuan satu pihak saja ?
Ibarat ada polisi menangkap Ibu kita. Kita mati2an membela hanya karena dia adalah Ibu yg berjasa membesarkan kita. Bolehlah kita memprotes bila Ibu kita langsung ditahan,tapi bagaimana bila sebenarnya ada alibi dan bukti2 yg menunjukkan bahwa Ibu kita dgn sebenar2nya adalah BERSALAH ?
Jadi aku lebih melihat kasus ini sebagai cermin dari 'budaya' baru bangsa kita sebagai bangsa yg giat berdemo,berteriak,tanpa tahu dgn SEBENAR2NYA apa yg sdg diteriakkan. Salah/Benar tidak lagi jadi masalah,yg dikedepankan hanya Like/Dislike.
Mungkin banyak orang lupa, seorang pendetapun bisa menjadi seorang penjahat jika kepepet..dan sebaliknya seorang penjahat bisa menjadi seorang pendeta HANYA dengan mengenakan jubah pendeta.. :)
Jadi aku hanya berdiam diri dan mengamati.. Seraya berujar dalam hati, 'Yang dicari itu apaaaa ?' :)
tags
mikir2
Cecak vs Buaya -1-
Yang pintar itu sebenarnya Antasari Azhar.
Beliau dengan perantaraan testimoninya berhasil mengalihkan perhatian publik melalui media dengan memblow up hal2 menyangkut pihak lain [Susno,Bibit,Chandra],yg bisa membuat kasusnya sendiri 'nyungsep',ketilep,tenggelam tak terlalu diekspos.. :)
Agresifnya media elektronik untuk mendapat cap 'terdepan dlm berita' justru membuat berbagai kesimpangsiuran karena opini publik dibentuk dengan cara yg kurang tepat.
Pola judgement and justice by pers di bule itu kan mengacu pada sistem peradilan di sana yg menghadirkan jury. Lain donk dengan di Indonesia,koq mau dipraktekkan juga di sini..hihihi
Beliau dengan perantaraan testimoninya berhasil mengalihkan perhatian publik melalui media dengan memblow up hal2 menyangkut pihak lain [Susno,Bibit,Chandra],yg bisa membuat kasusnya sendiri 'nyungsep',ketilep,tenggelam tak terlalu diekspos.. :)
Agresifnya media elektronik untuk mendapat cap 'terdepan dlm berita' justru membuat berbagai kesimpangsiuran karena opini publik dibentuk dengan cara yg kurang tepat.
Pola judgement and justice by pers di bule itu kan mengacu pada sistem peradilan di sana yg menghadirkan jury. Lain donk dengan di Indonesia,koq mau dipraktekkan juga di sini..hihihi
tags
mikir2
Rabu, Oktober 21, 2009
Miyabi Seperti Babi
Aku berpikir,mengapa harus ada demo menolak kehadiran Miyabi ?
Apakah dengan menolak kehadirannya lantas generasi muda kita dipastikan akan selamat dari keracunan virus pornografi ?
Kita takkan bisa lepas dari lingkaran arus globalisasi. Jaman berubah,kehidupan bergerak ke depan,tidak stagnant.
Celah pornografi ada di mana2. Di internet, di komik2, di film,dll.
Takkan mungkin meniadakannya total,karena naluri pornografi sudah ada sejak jaman Adam dan Hawa. Itu normal,jika diejawantahkan secara normal dan tidak kelewat batas.
Dorongan sexual yg ada dalam diri kita itu manusiawi banget.
Jadi mengapa membuang2 waktu untuk demo anti Miyabi ? Sedangkan mereka yg demo itu tahu siapa/bagaimana Miyabi,dari mana ? :p
hi hi ha ha ha..
Jadi mengapa tidak kita anggap saja Miyabi itu seperti babi dalam kacamata Islam.
Babi haram,tapi tetap dibiarkan ada di bumi pertiwi ini. Siapapun yg memakannya, tidak haram untuk dirinya. Tetapi kita yg tahu haram,sudah pasti menghindarinya..
Simpel,bukan ?
** dengan maraknya demo anti Miyabi,sudah pasti akan lebih banyak yg ingin tahu siapa itu Miyabi. Filmnya dicari2,artikelnya dibrowsing,hi hi oplaagnya malah jadi laris manis. Makanyaaaaa,ngapain demo ? Malah menyuburkan jumlah fans Miyabi.. Wahahaha :p
Apakah dengan menolak kehadirannya lantas generasi muda kita dipastikan akan selamat dari keracunan virus pornografi ?
Kita takkan bisa lepas dari lingkaran arus globalisasi. Jaman berubah,kehidupan bergerak ke depan,tidak stagnant.
Celah pornografi ada di mana2. Di internet, di komik2, di film,dll.
Takkan mungkin meniadakannya total,karena naluri pornografi sudah ada sejak jaman Adam dan Hawa. Itu normal,jika diejawantahkan secara normal dan tidak kelewat batas.
Dorongan sexual yg ada dalam diri kita itu manusiawi banget.
Jadi mengapa membuang2 waktu untuk demo anti Miyabi ? Sedangkan mereka yg demo itu tahu siapa/bagaimana Miyabi,dari mana ? :p
hi hi ha ha ha..
Jadi mengapa tidak kita anggap saja Miyabi itu seperti babi dalam kacamata Islam.
Babi haram,tapi tetap dibiarkan ada di bumi pertiwi ini. Siapapun yg memakannya, tidak haram untuk dirinya. Tetapi kita yg tahu haram,sudah pasti menghindarinya..
Simpel,bukan ?
** dengan maraknya demo anti Miyabi,sudah pasti akan lebih banyak yg ingin tahu siapa itu Miyabi. Filmnya dicari2,artikelnya dibrowsing,hi hi oplaagnya malah jadi laris manis. Makanyaaaaa,ngapain demo ? Malah menyuburkan jumlah fans Miyabi.. Wahahaha :p
tags
mikir2
Jumat, Oktober 09, 2009
Bumi di Atas Langit
Jangan dulu melihat terlalu ke atas.
Jangan dulu berkata Sang Maha Kuasa adalah SATU2nya yang tahu keburukan,kesalahan,kekurangan kita.
Secara moral,memang benar.
Seorang Presiden atau Raja, sekalipun sangat dihormati,bukan berarti beliau tanpa cela.
Di hadapan sang istri,beliau tetap bertelanjang [maaf] dalam sebagian kurun hidupnya,walaupun sang istri mungkin secara kualitas pemikiran masih jauh di bawahnya..
Jadi, aku tidak melulu mengamini istilah 'Langit di Atas Langit'.
Bagiku, Bumi bisa berada di atas Langit.
Dengan segala kekurangannya, dengan segala keterbatasannya.
Maka aku berkeyakinan, SEBUAH KEKURANGAN BISA MENJADI SATU KELEBIHAN, jika dieksplorasi secara optimal.
Jadi,aku tidak mengenal kata 'Sempurna'. Karena kata sempurna itu mengisyaratkan sudah adanya titik tertinggi yang dicapai. Sedangkan aku ingin TIDAK ADA KATA 'TERTINGGI' DALAM KAMUS HIDUPKU,agar aku senantiasa termotivasi untuk mengeksplorasi diriku sebaik2 kumampu..
**inilah salah satu pemikiran-terbalikku,selain makna 'I AM NOTHING' yg juga tidak ada dlm kamus hidupku.. :)
Jangan dulu berkata Sang Maha Kuasa adalah SATU2nya yang tahu keburukan,kesalahan,kekurangan kita.
Secara moral,memang benar.
Seorang Presiden atau Raja, sekalipun sangat dihormati,bukan berarti beliau tanpa cela.
Di hadapan sang istri,beliau tetap bertelanjang [maaf] dalam sebagian kurun hidupnya,walaupun sang istri mungkin secara kualitas pemikiran masih jauh di bawahnya..
Jadi, aku tidak melulu mengamini istilah 'Langit di Atas Langit'.
Bagiku, Bumi bisa berada di atas Langit.
Dengan segala kekurangannya, dengan segala keterbatasannya.
Maka aku berkeyakinan, SEBUAH KEKURANGAN BISA MENJADI SATU KELEBIHAN, jika dieksplorasi secara optimal.
Jadi,aku tidak mengenal kata 'Sempurna'. Karena kata sempurna itu mengisyaratkan sudah adanya titik tertinggi yang dicapai. Sedangkan aku ingin TIDAK ADA KATA 'TERTINGGI' DALAM KAMUS HIDUPKU,agar aku senantiasa termotivasi untuk mengeksplorasi diriku sebaik2 kumampu..
**inilah salah satu pemikiran-terbalikku,selain makna 'I AM NOTHING' yg juga tidak ada dlm kamus hidupku.. :)
tags
mikir2
Kamis, Oktober 08, 2009
Negosiasi Kehendak -4- [juga sebagai jawaban email dari seorang sahabat]
Berpuluh kali aku mendapat pertanyaan seperti ini, "Nampaknya,mencari pria untuk menjalin sebuah hubungan itu mudah bagimu. Mengapa, Win ? Padahal kadang tutur katamu terlalu 'daleem'..sulit kutangkap maknanya kalau hanya satu kali baca"..
Aku hanya bisa menjawab begini :
Apa yg dicari dari suatu interaksi ? Nomor satu adalah kenyamanan.
Ketika anda merasa nyaman,maka interaksi itu akan berlanjut dan dipertahankan.
Sering sekali aku bertemu dgn pria yang berkata "Cintai aku,Win..aku ingin berada di dekatmu,karena kamu bla bla bla.." [bukan faktor fisik].
Ia merasa nyaman. Nyaman di dekatku,walau kadang kualitas berpikirnya jauh di bawahku.
Sering juga aku berhadapan dgn pria yg mati2an berusaha memahami diriku,meningkatkan kualitas berpikirnya untuk bisa nyambung dgnku,mencoba mengerti kata2ku,mencoba menguasai hal2 yg menjadi kesukaanku. Semua dilakukan untuk bisa dekat dgnku.
Apa yg sebetulnya diinginkannya ? Hanya ini : SEJAJAR DAN NYAMAN.
Jadi,aku selalu berusaha menghargai semua upaya pria itu dengan cara membuatnya tetap nyaman berinteraksi dgnku.
Ia berkehendak dekat dgnku,memiliki diriku,maka ia membuang jauh segala hal yg dianggapnya akan menjadi satu kekurangan di mataku. Sebaliknya,ia akan berusaha mencapai dan memiliki hal2 yg bisa berarti satu kelebihan yg bisa menarik perhatianku.
Maka sebetulnya ia sudah melakukan negosiasi kehendak terhadapku..
Jadi tak berlebihan rasanya jika akupun lantas melakukan negosiasi serupa :
Aku 'menurunkan' sedikit kualitas berpikirku agar aku tampak sejajar dengannya, aku mencoba berbicara dgn bahasanya agar ia mengerti aku, aku berusaha menjelma menjadi sosok yg ia kehendaki, tak lebih dan tak kurang..
Itulah sebabnya mengapa hingga detik ini aku masih mempunyai 'fans2' fanatik yg tetap menyimpanku di hatinya,wahahahahaha -just kidding- karena apa ? Karena mereka TELAH PAHAMI siapa dan bagaimana diriku.. Lengkap dengan segala kekuranganku..
Aku hanya bisa menjawab begini :
Apa yg dicari dari suatu interaksi ? Nomor satu adalah kenyamanan.
Ketika anda merasa nyaman,maka interaksi itu akan berlanjut dan dipertahankan.
Sering sekali aku bertemu dgn pria yang berkata "Cintai aku,Win..aku ingin berada di dekatmu,karena kamu bla bla bla.." [bukan faktor fisik].
Ia merasa nyaman. Nyaman di dekatku,walau kadang kualitas berpikirnya jauh di bawahku.
Sering juga aku berhadapan dgn pria yg mati2an berusaha memahami diriku,meningkatkan kualitas berpikirnya untuk bisa nyambung dgnku,mencoba mengerti kata2ku,mencoba menguasai hal2 yg menjadi kesukaanku. Semua dilakukan untuk bisa dekat dgnku.
Apa yg sebetulnya diinginkannya ? Hanya ini : SEJAJAR DAN NYAMAN.
Jadi,aku selalu berusaha menghargai semua upaya pria itu dengan cara membuatnya tetap nyaman berinteraksi dgnku.
Ia berkehendak dekat dgnku,memiliki diriku,maka ia membuang jauh segala hal yg dianggapnya akan menjadi satu kekurangan di mataku. Sebaliknya,ia akan berusaha mencapai dan memiliki hal2 yg bisa berarti satu kelebihan yg bisa menarik perhatianku.
Maka sebetulnya ia sudah melakukan negosiasi kehendak terhadapku..
Jadi tak berlebihan rasanya jika akupun lantas melakukan negosiasi serupa :
Aku 'menurunkan' sedikit kualitas berpikirku agar aku tampak sejajar dengannya, aku mencoba berbicara dgn bahasanya agar ia mengerti aku, aku berusaha menjelma menjadi sosok yg ia kehendaki, tak lebih dan tak kurang..
Itulah sebabnya mengapa hingga detik ini aku masih mempunyai 'fans2' fanatik yg tetap menyimpanku di hatinya,wahahahahaha -just kidding- karena apa ? Karena mereka TELAH PAHAMI siapa dan bagaimana diriku.. Lengkap dengan segala kekuranganku..
tags
mikir2
Rabu, September 23, 2009
Negosiasi Kehendak -3-
Cobalah merenung.. Jika anda menghendaki orang berlaku baik kepada anda,pernahkah anda berpikir " APAKAH SAYA SENDIRI SUDAH BERLAKU BAIK KEPADANYA ?"
Itu sebabnya dalam banyak tulisanku aku selalu mengajak orang2 yg membaca untuk selalu melihat dari sudut pandang orang lain yang mengalami..bukan dari sudut pandang sendiri. Mengapa ? Karena kadang2 kehendak pribadi bisa mempengaruhi sudut pandang kita sendiri.. dalam segala hal, TERHADAP siapapun juga..
Maka biasakanlah mencoba berada dalam kondisi orang lain lebih dulu,orang yg menjadi target pernyataan dan kehendak kita kelak.. :) :) :)
Itu sebabnya dalam banyak tulisanku aku selalu mengajak orang2 yg membaca untuk selalu melihat dari sudut pandang orang lain yang mengalami..bukan dari sudut pandang sendiri. Mengapa ? Karena kadang2 kehendak pribadi bisa mempengaruhi sudut pandang kita sendiri.. dalam segala hal, TERHADAP siapapun juga..
Maka biasakanlah mencoba berada dalam kondisi orang lain lebih dulu,orang yg menjadi target pernyataan dan kehendak kita kelak.. :) :) :)
tags
mikir2
Negosiasi Kehendak -2-
Sebagian besar orang sering terbiasa mengeluh,mengumpat,mencerca,mengomentari seperti ini : "Dia orang yg tidak baik,perilakunya bla bla bla kepadaku. Dia orang yg tidak semestinya berlaku seperti itu " ...
Atau : "Saya tidak melihat ada yg baik dari dirinya,lantas mengapa saya harus menyukainya ?"
Hal diatas kusebut UKURAN.
Setiap orang mempunyai ukuran,membuat ukuran,dan mengukur bagaimana seorang yg lain, dgn standar yg ditetapkannya sendiri. Itulah lantas mengapa ada umpatan,keluhan,komentar. Tetapi JARANG sekali yg mau mengukur dirinya sendiri menurut UKURAN ORANG LAIN.
Jika ada istilah : "Dia tidak baik. Aku tidak selayaknya menyukainya". Mengapa tidak lantas mengkondisikan pernyataan tsb seolah orang lain yg menyatakannya seperti ini : "Aku sendiri belum tentu baik. Karena aku hanya mengukur orang dari ukuranku sendiri,ukuran baik-buruk,benar-salah dari sudutku sendiri saja.." :)
Itu yg kusebut perlu adanya NEGOSIASI KEHENDAK.
Setiap orang tanpa sadar menginginkan orang lain berbuat dan berlaku sebagaimana ukurannya,sebagaimana kehendaknya. Tanpa pernah menyadari bahwa ukuran dan kehendak setiap orang adalah BERBEDA.
Jika aku bilang warna pink itu indah,belum tentu orang di sebelahku menyebutnya indah..karena mungkin baginya warna biru-lah yg indah.
Thats why aku selalu menanamkan kepada diriku sendiri pengkondisian seperti ini :
" Jika ada orang tidak paham tentang kemauanku,tidak mengerti tulisanku,tidak menyukai diriku,mungkin sebenarnya IA YANG BELUM TAHU BENAR SIAPA DIRIKU.. "
Maka buatlah ia menjadi tahu akan diriku. Buatlah ia mengerti siapa aku. Buatlah ia pahami aku. Agar ia tidak selalu mengukurku menurut ukurannya sendiri saja,yang kenyataannya belum tentu tepat :) :) :)
Atau : "Saya tidak melihat ada yg baik dari dirinya,lantas mengapa saya harus menyukainya ?"
Hal diatas kusebut UKURAN.
Setiap orang mempunyai ukuran,membuat ukuran,dan mengukur bagaimana seorang yg lain, dgn standar yg ditetapkannya sendiri. Itulah lantas mengapa ada umpatan,keluhan,komentar. Tetapi JARANG sekali yg mau mengukur dirinya sendiri menurut UKURAN ORANG LAIN.
Jika ada istilah : "Dia tidak baik. Aku tidak selayaknya menyukainya". Mengapa tidak lantas mengkondisikan pernyataan tsb seolah orang lain yg menyatakannya seperti ini : "Aku sendiri belum tentu baik. Karena aku hanya mengukur orang dari ukuranku sendiri,ukuran baik-buruk,benar-salah dari sudutku sendiri saja.." :)
Itu yg kusebut perlu adanya NEGOSIASI KEHENDAK.
Setiap orang tanpa sadar menginginkan orang lain berbuat dan berlaku sebagaimana ukurannya,sebagaimana kehendaknya. Tanpa pernah menyadari bahwa ukuran dan kehendak setiap orang adalah BERBEDA.
Jika aku bilang warna pink itu indah,belum tentu orang di sebelahku menyebutnya indah..karena mungkin baginya warna biru-lah yg indah.
Thats why aku selalu menanamkan kepada diriku sendiri pengkondisian seperti ini :
" Jika ada orang tidak paham tentang kemauanku,tidak mengerti tulisanku,tidak menyukai diriku,mungkin sebenarnya IA YANG BELUM TAHU BENAR SIAPA DIRIKU.. "
Maka buatlah ia menjadi tahu akan diriku. Buatlah ia mengerti siapa aku. Buatlah ia pahami aku. Agar ia tidak selalu mengukurku menurut ukurannya sendiri saja,yang kenyataannya belum tentu tepat :) :) :)
tags
mikir2
Jumat, Agustus 28, 2009
Klaim Malaysia
Mencermati kasus tari Pendet asal Bali yang diklaim sebagai budaya milik Malaysia dalam tayangan iklam kepariwisataannya, aku menganalogikannya sbb :
Seperti hakim yang menentukan mana pihak yg bersalah dlm kasus pencurian barang berharga di sebuah rumah,ia akan bertanya a.l. :
Mengapa barang bisa tercuri ?
* karena rumah tidak dijaga
* kalaupun rumah itu dikunci,maka mungkin jendela tidak dikunci
* kalaupun rumah itu dijaga dan dikunci, maka penjaganya lengah
* kalaupun penjaganya tidak lengah, maka pencurinya yang memang cerdik dan cekatan..hahaha..
Jadi kehebohan dan gembar gembornya pihak Indonesia dalam complain claim sebetulnya membuka 'borok' dan kekurangan bangsa kita sendiri yang :
- tidak benar2 mencintai budaya asli bangsa sendiri. Jika benar cinta,maka mengapa tidak sedari dulu kita yg berusaha melestarikan dan mempopulerkannya dgn menjadikannya sbg icon pariwisata kita di tingkat dunia ?
- kalah cerdik dan menunjukkan bahwa kepariwisataan kita tidak ter-organized secara optimal
- dalam skala kecil,hak paten itu sangat penting,jika kita benar2 MENGHARGAI kepemilikan suatu produk,apalagi produk budaya yg menjadi identitas bangsa. Jadi mengapa tidak sedari dulu kita mengklaim hak patennya ?
** satu point yg kulihat dari manuver2 Malaysia dalam tahun2 belakangan ini yaitu : Ingin menjadi Raksasa Asia Tenggara dengan kecerdikan politik, kecerdikan mana yg sangat perlu untuk menciptakan kondisi sebuah negara yg berkembang selangkah lebih maju. Mengapa ? Karena dlm politik itu selalu ada 3 hal : trik,licik,picik. That's all.. :)
Jadi kupikir daripada heboh demo,contra claim,lebih baik kita urus saja bangsa ini diam2 tapi cerdik.. Karena cinta bangsa tidak cukup hanya ditunjukkan dgn kata2.. !
Seperti hakim yang menentukan mana pihak yg bersalah dlm kasus pencurian barang berharga di sebuah rumah,ia akan bertanya a.l. :
Mengapa barang bisa tercuri ?
* karena rumah tidak dijaga
* kalaupun rumah itu dikunci,maka mungkin jendela tidak dikunci
* kalaupun rumah itu dijaga dan dikunci, maka penjaganya lengah
* kalaupun penjaganya tidak lengah, maka pencurinya yang memang cerdik dan cekatan..hahaha..
Jadi kehebohan dan gembar gembornya pihak Indonesia dalam complain claim sebetulnya membuka 'borok' dan kekurangan bangsa kita sendiri yang :
- tidak benar2 mencintai budaya asli bangsa sendiri. Jika benar cinta,maka mengapa tidak sedari dulu kita yg berusaha melestarikan dan mempopulerkannya dgn menjadikannya sbg icon pariwisata kita di tingkat dunia ?
- kalah cerdik dan menunjukkan bahwa kepariwisataan kita tidak ter-organized secara optimal
- dalam skala kecil,hak paten itu sangat penting,jika kita benar2 MENGHARGAI kepemilikan suatu produk,apalagi produk budaya yg menjadi identitas bangsa. Jadi mengapa tidak sedari dulu kita mengklaim hak patennya ?
** satu point yg kulihat dari manuver2 Malaysia dalam tahun2 belakangan ini yaitu : Ingin menjadi Raksasa Asia Tenggara dengan kecerdikan politik, kecerdikan mana yg sangat perlu untuk menciptakan kondisi sebuah negara yg berkembang selangkah lebih maju. Mengapa ? Karena dlm politik itu selalu ada 3 hal : trik,licik,picik. That's all.. :)
Jadi kupikir daripada heboh demo,contra claim,lebih baik kita urus saja bangsa ini diam2 tapi cerdik.. Karena cinta bangsa tidak cukup hanya ditunjukkan dgn kata2.. !
tags
mikir2
Selasa, Agustus 11, 2009
Peristiwa Temanggung
Aku beropini,semestinya untuk suatu operasi intelejen tidak perlu ada show off. Tidak perlu ada peliputan live/on air dari media elektronik. Aku pernah membaca kisah suatu operasi intelejen luar negeri, dimana radius 1 km dari titik fokus target operasi disterilkan dari masyarakat,bersih juga dari peliputan, bersih frekuensi yg bisa mengganggu signal2 telekomunikasi khusus.
So,
m e n g a p a begitu ? M e n g a p a seperti itu di Temanggung ?
So,
m e n g a p a begitu ? M e n g a p a seperti itu di Temanggung ?
tags
mikir2
Beware
Pernyataan2 kerasku terhadap siapapun yg salah menilai dan salah mengartikan diri dan blog2ku,sebenarnya adalah salah satu caraku untuk mengimbau kepada siapapun agar tidak terjebak menjadi manusia cyber yg hidup penuh obsesi dalam mimpi.
Hasil observasi psiko analisisku selama 2 tahun terhadap teman2 cyberku menemukan ada perubahan psikis secara bertahap pada mereka yg menghabiskan 50% - 90% waktu luangnya untuk gaming dan chatting.
Ketidakmampuan untuk bergaul di real, kegagalan di real, tidak percaya diri, itu adalah sebagian besar alasan yg ditutup2i untuk menjelaskan mengapa bisa begitu banyak waktu terbuang di cyber untuk sekedar berinteraksi,lip service,mencari lawan jenis,dll.
Perubahan yg mendasar pd psikis cyber chatter adalah tumbuhnya rasa was2 dan curiga yg berlebihan, selain juga tingginya tingkat power- superioritas yg sebetulnya adalah perwujudan alam bawah sadar untuk menutupi inferioritas pribadi.
Tengoklah, sebagian besar chatter yg merasa diri paling berarti,paling pintar,paling berkuasa,paling cantik,dsb. Bilamana masuk seseorang newcomer yg memiliki kemampuan yg minimal setara [bhkn lebih] ke dalam lingkaran 'kekuasaan' atau habitat mereka,maka kemungkinan besar akan terbentuk pola penolakan yg ditandai dgn aktivitas2 yg ditujukan untuk mengusir sang newcomer yg dianggap menyaingi superioritas mereka.
Secara tidak langsung aku pernah menjadikan diriku sebagai umpan observasi. Ketika aku masuk ke suatu habitat dimana aku dengan mudah menarik simpati begitu banyak orang karena kemampuanku mengeksplorasi sedikit kelebihan yg kupunyai,ada satu fenomena mencengangkan yg kudapatkan. Yaitu bersatunya chatter2 yg merasa tersaingi,untuk menusukku dari belakang dgn segala cara :) antara lain gossip,fitnah,pembuatan nick dan karakter yg meniruku,manipulasi data tentangku,hingga upaya banned dari mereka yg mempunyai kekuasaan di habitat tsb.
Semua itu kuhadapi dgn tawa dalam hati,karena aku merasa bagai masuk dalam lingkaran kegilaan yg mereka ciptakan.
Tengoklah,apa tidak gila namanya,jika blog2 yg kutulis selalu dianggap untuk mereka ? Bahkan lagu yg menjadi background blogku ini dianggap ungkapan perasaanku. Aku hanya tertawa tanpa pernah bisa menyampaikan,betapa sbtlnya rasa was2 dan curiga yg demikian besar sebetulnya adalah perubahan psikis yg sudah dialami sebagian besar chatter itu.
Dats why aku tak jemu menyuarakan dan mengimbau kepada siapapun agar 'BACK TO REAL'. Jadikanlah cyber itu sebagai sarana untuk menambah ilmu melalui gugling,bukan untuk berleha2,gaming,chatting,dan tetek bengek yg sebetulnya hanya mimpi dan semu. Tidak ada gunanya sama sekali.
Aku berusia 21 tahun,sudah merasa sangat takut terlambat sukses di real. Nah,bagaimana dgn anda yg berusia di atasku tapi belum bisa sukses di real ? So,aku selalu mengimbau,jadilah orang yg berkualitas DI REAL, bkn hanya jadi pengumpat,pemimpi,penggosip,pemfitnah,penuduh,pemalas di cyber. Mari kita berusaha sama2 berlomba,siapa yg tercepat meraih sukses dan kemandirian DI REAL, anda atau aku ? Karena kehidupan real itu membutuhkan org2 yg struggle dan gentle, tidak perlu banned segala :)
** teriring terimakasihku kpd siapapun yg tanpa mrk sadar telah kuobservasi untuk skripsiku.. Hihihi **
Hasil observasi psiko analisisku selama 2 tahun terhadap teman2 cyberku menemukan ada perubahan psikis secara bertahap pada mereka yg menghabiskan 50% - 90% waktu luangnya untuk gaming dan chatting.
Ketidakmampuan untuk bergaul di real, kegagalan di real, tidak percaya diri, itu adalah sebagian besar alasan yg ditutup2i untuk menjelaskan mengapa bisa begitu banyak waktu terbuang di cyber untuk sekedar berinteraksi,lip service,mencari lawan jenis,dll.
Perubahan yg mendasar pd psikis cyber chatter adalah tumbuhnya rasa was2 dan curiga yg berlebihan, selain juga tingginya tingkat power- superioritas yg sebetulnya adalah perwujudan alam bawah sadar untuk menutupi inferioritas pribadi.
Tengoklah, sebagian besar chatter yg merasa diri paling berarti,paling pintar,paling berkuasa,paling cantik,dsb. Bilamana masuk seseorang newcomer yg memiliki kemampuan yg minimal setara [bhkn lebih] ke dalam lingkaran 'kekuasaan' atau habitat mereka,maka kemungkinan besar akan terbentuk pola penolakan yg ditandai dgn aktivitas2 yg ditujukan untuk mengusir sang newcomer yg dianggap menyaingi superioritas mereka.
Secara tidak langsung aku pernah menjadikan diriku sebagai umpan observasi. Ketika aku masuk ke suatu habitat dimana aku dengan mudah menarik simpati begitu banyak orang karena kemampuanku mengeksplorasi sedikit kelebihan yg kupunyai,ada satu fenomena mencengangkan yg kudapatkan. Yaitu bersatunya chatter2 yg merasa tersaingi,untuk menusukku dari belakang dgn segala cara :) antara lain gossip,fitnah,pembuatan nick dan karakter yg meniruku,manipulasi data tentangku,hingga upaya banned dari mereka yg mempunyai kekuasaan di habitat tsb.
Semua itu kuhadapi dgn tawa dalam hati,karena aku merasa bagai masuk dalam lingkaran kegilaan yg mereka ciptakan.
Tengoklah,apa tidak gila namanya,jika blog2 yg kutulis selalu dianggap untuk mereka ? Bahkan lagu yg menjadi background blogku ini dianggap ungkapan perasaanku. Aku hanya tertawa tanpa pernah bisa menyampaikan,betapa sbtlnya rasa was2 dan curiga yg demikian besar sebetulnya adalah perubahan psikis yg sudah dialami sebagian besar chatter itu.
Dats why aku tak jemu menyuarakan dan mengimbau kepada siapapun agar 'BACK TO REAL'. Jadikanlah cyber itu sebagai sarana untuk menambah ilmu melalui gugling,bukan untuk berleha2,gaming,chatting,dan tetek bengek yg sebetulnya hanya mimpi dan semu. Tidak ada gunanya sama sekali.
Aku berusia 21 tahun,sudah merasa sangat takut terlambat sukses di real. Nah,bagaimana dgn anda yg berusia di atasku tapi belum bisa sukses di real ? So,aku selalu mengimbau,jadilah orang yg berkualitas DI REAL, bkn hanya jadi pengumpat,pemimpi,penggosip,pemfitnah,penuduh,pemalas di cyber. Mari kita berusaha sama2 berlomba,siapa yg tercepat meraih sukses dan kemandirian DI REAL, anda atau aku ? Karena kehidupan real itu membutuhkan org2 yg struggle dan gentle, tidak perlu banned segala :)
** teriring terimakasihku kpd siapapun yg tanpa mrk sadar telah kuobservasi untuk skripsiku.. Hihihi **
tags
mikir2
Kamis, Agustus 06, 2009
Negosiasi Kehendak -1-
Suatu hari aku pernah bertanya kepada alm.papah, "Mengapa papah dan mamah tega membiarkanku sendirian,tidak memberiku kakak dan adik ?"
Ketika itu papah menerangkan panjang lebar. Antara lain karena ketika mengandung janinku dalam usia kandungan 4 bulan,mamah menderita penyakit kista indung telur yang pertumbuhannya cepat dan agak ganas.
Sehingga ketika aku dilahirkan secara caesar,kista itu diangkat beserta rahim mamahku sekaligus.
Dari uraian penjelasan alm.papah kepadaku, ada satu bagian yang sangat melekat dalam ingatan hingga kini. Antara lain berbunyi sbb :
"Kalau Tuhan memberikan semua kehendak kita,maka kita tidak pernah akan berusaha. Tinggal berdoa,langsung dapat. Seperti robot yg sudah diprogram. Tapi Winny harus mengambil hikmah, kalau Winny punya kakak dan adik,kasih sayang papah dan mamah akan terbagi. Dan karena Winny tidak punya kakak dan adik, Winny akan lebih bisa menghargai keberadaan orang lain,karena Winny sudah tahu bagaimana rasanya sendirian.."
** to be continued depend on my mood :p
Ketika itu papah menerangkan panjang lebar. Antara lain karena ketika mengandung janinku dalam usia kandungan 4 bulan,mamah menderita penyakit kista indung telur yang pertumbuhannya cepat dan agak ganas.
Sehingga ketika aku dilahirkan secara caesar,kista itu diangkat beserta rahim mamahku sekaligus.
Dari uraian penjelasan alm.papah kepadaku, ada satu bagian yang sangat melekat dalam ingatan hingga kini. Antara lain berbunyi sbb :
"Kalau Tuhan memberikan semua kehendak kita,maka kita tidak pernah akan berusaha. Tinggal berdoa,langsung dapat. Seperti robot yg sudah diprogram. Tapi Winny harus mengambil hikmah, kalau Winny punya kakak dan adik,kasih sayang papah dan mamah akan terbagi. Dan karena Winny tidak punya kakak dan adik, Winny akan lebih bisa menghargai keberadaan orang lain,karena Winny sudah tahu bagaimana rasanya sendirian.."
** to be continued depend on my mood :p
tags
mikir2
Senin, Juli 27, 2009
Negarawan Sejati..
Menarik banget mengamati bagaimana perilaku tiga pasang Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden dalam menyikapi hasil akhir Pemilu 8 Juli 2009 yang baru saja diumumkan KPU.
Aku salut dan angkat topi kepada Eyang JK-Win yang tetap datang menghadiri pengumuman tersebut walaupun kalah dan nilai perolehan suaranya kecil. Begitu santai,tetap tersenyum. Walau kemudian mengajukan keberatan,namun tetap disalurkan sesuai prosedur.
Sebaliknya aku tertawa melihat Eyang Mega-Prabowo yang nampak ngotot,berapi2 menyuarakan ketidakterimaannya,nampak sangat ambisius dan meledak2 [kayak banteng ngamuk..hihi..]
Di lain pihak, Eyang SBY-Boediono sangat santun dengan mengatakan tidak akan memberikan pernyataan lebih dulu sebelum ada putusan resmi MK mengenai Pilpres.
Aku hanya memimpikan,andai saja tokoh2 pemimpin kita itu bisa meniru Jawaharlal Nehru,Bapak Bangsa India. Beliau dibesarkan dgn didikan luar [Inggris],cas cis cus berbahasa Inggris,mengagumi karya2 sastrawan Amerika, namun bisa membawa bangsanya menuju kemerdekaan dgn perjuangannya. Autokritik [kritik kpd dirinya sendiri] bahkan sering dilakukannya melalui tulisan2 yg beliau kirimkan ke Suratkabar Nasional India secara anonim. 'Menghajar diri sendiri' melalui autokritik itulah yg bagiku sangat menarik.. Tujuannya mungkin introspeksi kpd diri sendiri under people's pressure. Sehingga lebih bisa memperbaiki kekurangannya secara optimal.
Kalau di Indonesia kan lain..
Bukannya 'menghajar diri sendiri', malah 'menghajar orang lain' lewat pembentukan opini publik..wihihihi..padahal sudah Eyang2..sebentar lagi pikun [diurusi orang] koq masih nafsu aje ingin mengurusi negara yg carut marut begini.. :)
Kupikir, memimpin negara tidak melulu harus melalui kursi Presiden. Tapi bagaimana memimpin nafsu dan ego diri sendiri lebih dulu, untuk kemudian BERBUAT sesuatu untuk negara,tanpa mengharapkan timbal balik ini,itu,anu,apakah,adakah,aduh,aduh,aduh..abrakadabra via angpaw segala..wahahahaha..
Aku salut dan angkat topi kepada Eyang JK-Win yang tetap datang menghadiri pengumuman tersebut walaupun kalah dan nilai perolehan suaranya kecil. Begitu santai,tetap tersenyum. Walau kemudian mengajukan keberatan,namun tetap disalurkan sesuai prosedur.
Sebaliknya aku tertawa melihat Eyang Mega-Prabowo yang nampak ngotot,berapi2 menyuarakan ketidakterimaannya,nampak sangat ambisius dan meledak2 [kayak banteng ngamuk..hihi..]
Di lain pihak, Eyang SBY-Boediono sangat santun dengan mengatakan tidak akan memberikan pernyataan lebih dulu sebelum ada putusan resmi MK mengenai Pilpres.
Aku hanya memimpikan,andai saja tokoh2 pemimpin kita itu bisa meniru Jawaharlal Nehru,Bapak Bangsa India. Beliau dibesarkan dgn didikan luar [Inggris],cas cis cus berbahasa Inggris,mengagumi karya2 sastrawan Amerika, namun bisa membawa bangsanya menuju kemerdekaan dgn perjuangannya. Autokritik [kritik kpd dirinya sendiri] bahkan sering dilakukannya melalui tulisan2 yg beliau kirimkan ke Suratkabar Nasional India secara anonim. 'Menghajar diri sendiri' melalui autokritik itulah yg bagiku sangat menarik.. Tujuannya mungkin introspeksi kpd diri sendiri under people's pressure. Sehingga lebih bisa memperbaiki kekurangannya secara optimal.
Kalau di Indonesia kan lain..
Bukannya 'menghajar diri sendiri', malah 'menghajar orang lain' lewat pembentukan opini publik..wihihihi..padahal sudah Eyang2..sebentar lagi pikun [diurusi orang] koq masih nafsu aje ingin mengurusi negara yg carut marut begini.. :)
Kupikir, memimpin negara tidak melulu harus melalui kursi Presiden. Tapi bagaimana memimpin nafsu dan ego diri sendiri lebih dulu, untuk kemudian BERBUAT sesuatu untuk negara,tanpa mengharapkan timbal balik ini,itu,anu,apakah,adakah,aduh,aduh,aduh..abrakadabra via angpaw segala..wahahahaha..
tags
mikir2
Kamis, Juli 23, 2009
Bomber
Begitu JW Marriot dan Ritz Carlton Jakarta diguncang bom,ada dua hal yg langsung terlintas di kepalaku :
- mesti ada orang-dalam yg terlibat,karena penjagaan di pintu masuk hotel sangat ketat.
- semestinya Amrozi cs jangan langsung dieksekusi,tapi dijadikan semacam 'sandera' untuk dikuras lebih dalam lagi informasi2 penting mengenai gerakan terorisnya,terutama masalah jalur network perakitan bom dan doktrinasi jihad-syahid.
Hihihii..
- mesti ada orang-dalam yg terlibat,karena penjagaan di pintu masuk hotel sangat ketat.
- semestinya Amrozi cs jangan langsung dieksekusi,tapi dijadikan semacam 'sandera' untuk dikuras lebih dalam lagi informasi2 penting mengenai gerakan terorisnya,terutama masalah jalur network perakitan bom dan doktrinasi jihad-syahid.
Hihihii..
tags
mikir2
Selasa, Juni 30, 2009
Sejuk..
Kita tidak akan pernah menjadi benar, jika selalu menyalahkan orang lain..
Kita tidak akan pernah menjadi besar, jika selalu mengecilkan orang lain..
Kita tidak akan pernah menjadi baik, jika selalu menjelekkan orang lain..
Kita tidak akan pernah menjadi miskin, jika selalu membuat orang lain kaya..
Kita tidak akan pernah menjadi bodoh, jika selalu membuat orang lain pintar..
Kita tidak akan pernah menjadi lurus, jika selalu menyesatkan orang lain..
KITA TIDAK AKAN PERNAH BANGKIT, BERDIRI TEGAK,TEGAR,DAN KUAT,JIKA SELALU MEMBUAT ORANG LAIN TERSUNGKUR..
** by Winny Muthia
Kita tidak akan pernah menjadi besar, jika selalu mengecilkan orang lain..
Kita tidak akan pernah menjadi baik, jika selalu menjelekkan orang lain..
Kita tidak akan pernah menjadi miskin, jika selalu membuat orang lain kaya..
Kita tidak akan pernah menjadi bodoh, jika selalu membuat orang lain pintar..
Kita tidak akan pernah menjadi lurus, jika selalu menyesatkan orang lain..
KITA TIDAK AKAN PERNAH BANGKIT, BERDIRI TEGAK,TEGAR,DAN KUAT,JIKA SELALU MEMBUAT ORANG LAIN TERSUNGKUR..
** by Winny Muthia
tags
mikir2
Langganan:
Postingan (Atom)