Tulisanku tentang TKW dan kehidupan yg sebenarnya di tempat mereka bekerja,itu sebenarnya adalah proses yg kulakukan dalam rangka memisahkan secara proporsional mana tulisanku yg bersifat journalism dan mana yg bersifat reportage.
Jika reportage hanya menyajikan fakta yg terlihat/terdengar tanpa ada pendalaman pembuktian apakah benar atau salah,Journalism menyajikan fakta yg juga 'de jure',yakni telah dibuktikan dan dilakukan eksaminasi.
Aku sangat concern dgn mslh2 wanita dan humaniora,tapi tidak lantas memihak pd wanita manapun tanpa lebih dulu menimbang,mencermati,mendalami. Itu sbbnya thdp kasus Manohara aku banyak menimbang dari berbagai sudut,bkn semata memihak hanya krn sbg sesama Indonesian,sesama woman. Mungkin agak menentang arus,tapi bkn Winny Muthia namanya jika berpola fikiran sama dgn kebanyakan orang :)
Tengoklah..bhkn seorg Ratna Sarumpaet yg notabene seorg aktivis wanitapun tdk lantas serta merta membabibuta memihak dan mengangkatnya ke forum lintas negara ASEAN.Bhkn ia berujar,sangat tidak dewasa jika hanya berbicara dari satu media ke media lain dgn memanfaatkan situasi psikologis bgsa Indonesia yg sdg panas karena kasus Ambalat.
Aku hanya ingin menyampaikan ,tulisanku ttg TKW itu sebetulnya bertujuan utk membuka mata kita semua,agar jgn lgsg menyalahkan negara lain tempat TKW bekerja sbg pelanggar HAM dlldsb. Tapi cobalah selami khdpn para TKW disana. Boleh jadi mrk kerap disiksa krn pengetahuan bahasa,ketrampilannya tidak memadai untuk dipekerjakan. Para majikan yg sudah membayar mahal untuk agen,asuransi,dll tentu mengharapkan pengeluaran yg mahal tsb jg terbayar dgn mendapatkan pekerja yg siap pakai,bkn pekerja yg tidak tahu apa2 dan 'tidak mampu bekerja baik'.
Ketika reportage dari media2 Indonesia mengulas ttg kasus2 TKI,tdk pernah ada yg serius mendalami mengapa dan bagaimana fakta itu BISA terjadi. Itulah mengapa aku sgt menyesalkan peran journalist2 kita yg belum terlihat. Aku pribadi menganggap reportage2 itu akan lbh bernilai jika disajikan bkn semata untuk menaikkan oplag,tapi juga untuk membuka jalan bagi para journalist,demi kepentingan dan harkat bangsa juga.
Khusus mengenai kasus Manohara, terlalu banyak 'lubang'nya. Banyak hal2 yg kadar logikanya mengambang [untuk sekedar memperhalus kata 'tidak logik'..hehe]. Sejak awal kasus ini mencuat atau dicuatkan [he he],aku sudah tidak tertarik untuk ikut mendukung.Ini pendapat pribadiku. Berlainan dgn kasus kematian David di Singapore yg aku jelas2 sangat pro dan wanna support directly [andai ku boleh dan sanggup]. Sbb dlm kasus David,visum dikeluarkan secara resmi.Ada bukti,saksi,itu yg sangat penting jika suatu mslh masuk jaring hukum.
Thats why Finding The Truth bagiku adalah spirit bagi para journalist untuk membuktikan sejauh mana keprofesionalismean dlm menyajikan tulisan/ berita yg btl2 dpt dipertanggungjawabkan kebenarannya,bkn sekedar reportage yg memaparkan tanpa memilah mana yg sbtlnya hanya gossip,fitnah,HOAX,dst. Itulah keindahan dlm journalism menurutku , finding the truth yg org lain tdk pernah tahu sblmnya.. :)