* Aku tidak mendukungnya *
Mungkin ada baiknya kita merenung,melihat dari sudut pandang yang logis,mengesampingkan sejenak rasa keberpihakkan sbg sesama orang Indonesia.. Like this :
Mungkin dia menikah dlm usia yg too young,saat dimana mimpi masih mendominasi pola pikirnya ; menikah dengan seorang 'Raja',bergelimang harta,terkenal.Seperti Cinderella..
Then ketika ternyata kenyataan yg DIJALANI ternyata sesuatu yg sangat jauh dr impian : at least dia tidak bisa hidup bebas disaat usia dan kebeliaannya sangat menginginkan kebebasan,at least dia terikat dgn protokoler istana,at least dia hidup di negara asing tanpa ibu/saudara/teman yg bisa diajak bercengkrama,at least dia mempunyai tugas2 protokoler selaku istri,and so on. Semuanya lantas menjadi beban yg menekannya..
No prejudging,aku hanya berpikir dari sudut pandangku.. Dengan berangkat dari satu pemikiran sederhana : Dia tak mungkin dipertahankan/diperlakukan tetap dlm posisi sbg bagian dari istana, tetap diajak kemana2 jika dia tidak disayangi..
Isn't it rite ? :)