....................
Ada kegairahan lebih, tertahan dalam getar suaraku, "Kau menungguku ?" tanyaku pelan.
Lantas aku tercenung. Lama.
Dia,seorang pria yg dulu kukira amat mudah mempermainkan perasaan wanita,ternyata menyimpan rasa yg sama denganku.
Aku jadi tak habis pikir.Hmmmh.. Kalau kuingat2,betapa dulu aku pernah sangat kecewa dan merasa muak,ketika ia memampangkan tulisan "I Love You" kepada seorang perempuan yg membenciku. Sementara sampai saat itu ia tak pernah satu kalipun melakukannya untukku.
Di lain waktu, aku pernah merasa sangat muak ketika ia termakan gosip yg menyebutku sbg wanita penipu.
Itulah sebenarnya alasanku pergi jauh darinya. Bukan karena tak cinta,namun aku merasa letih menunggu/mencari tahu sejauh mana kesungguhannya terhadapku.
Hingga tadi pagi,ketika tak sengaja aku membaca pesan singkatnya di emailku. Pesan yg terlalu singkat untuk ukuran orang yg romantis sepertinya. Dan aku memberanikan diri untuk menelponnya..
.................
**cuplikan cerpen 'Pelangi di Ujung Senja' by Winny Muthia,medio Juli 2009 [kisah lengkap tersimpan di myopera.com/whitesilk]