Rabu, November 18, 2009

Bukan Ramalan Kosong

**[ ini merupakan jawaban untuk sebuah email dari Makassar].

Semua tulisanku dibuat tidak berdasarkan ramalan kosong belaka.
Kalaupun pada kenyataannya AKHIRNYA tepat PERSIS sama dgn apa yg akhirnya terjadi,itu mungkin anugerah instingku aje.. :p

Tentang Noordin M. Top, Syaefudin Jaelani, rekomendasi SP3 Tim 8, semua tulisanku dibuat sebelum tgl2 kenyataan yg terjadi. Anda bisa cek dan lihat sendiri tgl2nya disini.
Itu yg membuatku berbeda dgn perempuan lain di dunia ini maybe.. :p
Karena instingkulah yg selalu menuntunku..

Tentang Antasari,jauh sebelum sidang pengadilannya,aku sudah pernah menulis bahwa beliau dijebak oleh seorang lelaki dgn bantuan Rani. Dan Sigid adalah BENANG MERAH yg sebenarnya :)

Tentang Manohara,aku sudah pernah menulis bahwa 'She wasn't good enough to be a lady'..

Tentang 2012,aku hanya akan menulis sebuah huruf : N..

Tentang diriku,aku 'melihat' diriku kelak akan menikah dengan seorang duda,
kelak akan naik haji di suatu hari Rabu, dan kelak 'mungkin' meninggal muda saat melahirkan bayi perempuan di suatu bulan berawalan huruf S..
Wallahualam bissawab..
Itu hanya sekedar penglihatan yg cenderung selalu kuanggap main2 dan bercanda..

** Tentang dirimu, walau namamu nama pria, tetapi nampaknya anda seorang wanita yg berusia jauh di atasku..hihihihi..dengan kain yg menutup rambut dan dua orang anak kecil di kamarmu.. Salah satunya punya tas bergambar Elmo yg ujung ritsluitingnya sobek sedikit :)
Betul tidaaaaak ? :p
Bulan2 kedepan, salah satunya mungkin akan jatuh terpeleset dari ketinggian..mungkin yg rambutnya kriting.. dan akan dibawa dgn mobil dgn plat nomor berujung 57 :)

Kamis, November 12, 2009

Bintang di Langit

Terlalu banyak bintang di langit malam yg cerah.
Namun masih kalah banyak dari jumlah orang2 kesepian yg menangisi malam2 yg indah,terlewat dlm gundah..
Salah satunya adalah kamu,
yg mengisi hari2mu dengan bookmark blogku ..hihihahahaha..

**Winny sudah pulaaaaaang..

Langkah Politis Tim 8

Dari awal Tim ini dibentuk, banyak orang menyangsikan apakah Tim ini betul2 independen atau tidak.
Mulanya aku berharap Tim ini totally independent,tetapi mengingat Presidenlah yang membentuk,aku lantas mulai sangsi.. :p

Terlebih setelah kemudian menyimak pernyataan2 Adnan Buyung Nasution sebagai Ketua, sering terkesan terlalu banyak mengandalkan common sense.

Tepat satu minggu setelah Tim ini dibentuk,dikeluarkanlah apa yg mereka sebut Rekomendasi awal. Sangat janggal mengingat ada nama2 seperti Edi Soemarsono,Ade Raharja,Ritonga dan Susno belum dipanggil oleh Tim 8.

Mengapa kusebut janggal ?
Pertama ; Tim 8 hanya mengambil data2 dan apa yg mereka sebut sebagai 'fakta' dari pernyataan dan jawaban SEPIHAK dari mereka2 yg dipanggil. Sedangkan sebenarnya apa yg disebut sebagai 'fakta' adalah hasil konfirmasi dan verifikasi dua arah dari pihak terkait,bukannya jawaban2 sepihak.

Kedua ; dari awal Adnan Buyung Nasution telah menyatakan bahwa Bibit dan Chandra harus dibebaskan.
Ini mengesankan bahwa data dan fakta YANG DICARI oleh Tim 8 adalah data dan 'fakta' yg bisa memperkuat pernyataan tsb [berangkat dari asumsi tsb],bukannya data dan fakta yg benar2 objektif dan valid.

Ketiga ; Ada satu benang merah dalam kasus tsb yg dilewati,yaitu Ade Raharja. Namanya disebut2 oleh Ari Muladi sbg pejabat KPK yg nampaknya mengatur besaran pembagian uang terhadap pimpinan KPK. Tetapi mengapa nama Ade Raharja ini seolah diabaikan ?

Keempat ; apa yg disebut Rekomendasi itu selayaknya dibuat setelah proses pencarian,penyelidikan,penelaahan fakta2 SELESAI, dengan melalui proses konfirmasi dan verifikasi dua arah.

Karena itu, aku berkesimpulan, langkah2 Tim 8 lebih bersifat politis.
Membuat situasi cooling down,atau faktor jumlah dukungan facebookers sebagai alasan Rekomendasi dibuat, kukira merupakan alasan yg sangat naif dari Tim 8 yg anggota dan Ketuanya orang2 lumayan beken :p

Kebenaran secara hukum selalu akan bersinggungan dengan kepentingan politis. Karena itu mungkin kelak suatu saat kita akan melihat
bagaimana negara Indonesia yg tercinta ini dipimpin oleh sebuah Robot buatan anak SMP yg bekerja berdasarkan sensor suara dan dikendalikan oleh begitu banyak remote control. Jika ada suara riuh rendah "Munduur !" ,maka ia akan mundur. Jika ada suara riuh rendah "Bunuuh !", maka ia akan membunuh, tanpa perduli tindakannya benar atau salah, valid atau tidak. Yang penting rakyat tenaaang..wahahaha..

Selasa, November 10, 2009

:p

Betul kaaan..
Ujung2nya ini akan diarahkan ke SP3 :p :b :d
Kalau dilanjutkan maka akan membabat banyak pihak termasuk kemungkinan adanya impeachment thdp SBY melalui jalur Sri Mulyani-Boediono-tim sukses Partai Demokrat,hi hi..

Minggu, November 08, 2009

Just Intermezzo..

Jika aku bicara dgn gaya Mama Laurent, aku akan berkata, "Ya, aku melihat uang itu diminta oleh orang2 di dalam satu gedung dengan ruangan berwarna abu2 dan buku tamu bercorak hijau-putih-hitam..aku bicara tidak untuk kepentingan siapapun dan tidak sedang memihak siapapun.." :)

Jika aku bicara dengan gaya SBY,aku akan berkata, "Aku tidak akan mengintervensi, namun aku berharap ada SP3, karena selain kasus ini sangat krusial,juga bila dibiarkan akan berujung pada impeachment atas diriku.."

Jika aku bicara dengan gaya Tjipta Lesmana,aku akan berkata, "Angka 1 juta lbh facebookers tidak bisa jadi ukuran. Karena siapapun tahu,anak SD bisa dgn mudah membuat account FB dgn memalsukan usia.Dan bila ada undangan memasuki grup 1 jt pendukung,tinggal klik maka jadilah bergabung,tanpa paham apa yg sebetulnya terjadi"

Jika aku bicara dgn gaya Kapolri,aku akan berkata, "Secara hukum,suatu perbuatan hukum itu terjadi jika ada subjek, objek, dan target/sasaran.Dalam hal ini Anggodo tidak bisa langsung ditahan karena walaupun dia mengaku telah mengeluarkan uang untuk menyuap, tapi belum terbukti uang tsb sebenarnya sampai di tangan siapa. Karena itu rangkaian penyuap-uang-target penyuapan hanya berhenti pada dua bagian,yaitu penyuap dan uang. Bagaimana bisa dianggap menyuap,jika yg disuap masih samar2 ?" :)

Jika aku bicara dengan gaya Benjamin Mangkoedilaga, aku akan berkata, "Seorang penyidik yg terbiasa melakukan penyidikan, jika suatu saat ia sendirilah yg melakukan kejahatan,maka sudah pasti ia tidak akan melakukan hal2 yg kelak bisa menjadi bukti kejahatan yg dilakukannya. Dan bagaimanapun dlm white collar crime, semua transaksi akan berlangsung di bawah meja, tidak langsung, selalu ada alibi yg telah dirancang..dan semuanya terlihat clear.."

Jika aku bicara dgn gaya Tim 8, aku akan berkata, "SP3 adalah target yg kuemban, untuk membuat pagar stabilitas politik lebih dulu"

Jika aku bicara dengan gaya Anggodo, aku akan berkata, "Oh My God ! Aku kemarin lupa 1 step : tidak mengeluarkan uang untuk menyuap rakyat..ha ha ha.."

Jika aku bicara dgn gaya Winny Muthia, aku akan berkata, "Aku nggak perduli Chandra,Bibit,Danuri,Susno,Ary ! Aku cuma pengen cepet pulang ! Dokteeeerr, help meee !"

** Tidak bermaksud mencatut nama. Semua perkataan tsb di atas tidak keluar dari mulut yg bersangkutan, melainkan hanya ocehan iseng Winny Muthia. Jangan dibreidel ya pak.. :)

Kamis, November 05, 2009

Vox Populi Vox Dei

Pemahaman 'Suara Rakyat Adalah Suara Tuhan' hanya bisa berlaku di suatu negara yg pemerintahannya collaps karena sesuatu hal,misalnya karena kudeta.

Dalam sistem negara Indonesia tidak mungkin diberlakukan Vox Populi Vox Dei.
Kalau kita menghendaki suara rakyat sebagai alat pressure di negara ini, maka kita bukanlah warga negara yg baik dan berdaulat :) weeekz..

Objektivitas Jurnalis

Mungkin PWI perlu mengatur dan mengadakan rambu2 baru mengenai penempatan keobjektivitasan sebagai hal utama dalam penayangan berita.

Jika dibiarkan tidak dibatasi rambu, pemanfaatan media2 jurnalis sebagai pengerah kekuatan massa dalam memberikan penekanan yg berdampak politis2 akan tumbuh subur dan menghancurkan idealisme jurnalis dalam penyampaian berita.

Aku melihat dua stasiun televisi kita sangat agresif membentuk opini publik. Jika tidak dalam porsi yg tepat,maka keagresifan tsb bisa menjurus kepada provokasi massa..

Masih ingat peristiwa penyergapan teroris Temanggung ? Yg pertama kali menyatakan bahwa yg ada dalam rumah tsb Noordin M.Top,adalah reporter2 televisi kita,bukan Polri. Ternyata terbukti salah,bukan ?

Jadi sebetulnya istilah2 'kriminalisasi','rekayasa',dll yg sekarang ini berkembang dan memprovokasi rakyat yg sebelumnya tidak tahu apa2,sebetulnya dibentuk oleh MEDIA MASSA/TELEVISI..

:p :b :d

Pemaparan secara terbuka fakta2 hukum [mengenai alasan penahanan Bibit dan Chandra] yg disampaikan oleh Kapolri di hadapan Komisi III DPR RI pada malam ini, 100% sama dengan intuisiku mengenai persona2 dalam institusi KPK..hi hi hi.
Baca aje blogku tertanggal 3 November di bawah itu dgn judul Street Justice.. :)

** Jadi 'kearogananku' untuk tidak bergabung dengan grup facebookers pendukung Bibit dan Chandra,mungkin langkah yg SANGAT tepat,bukan ? Hi hi hi :p :b :d
Lain kali kalau mau demo,pahami dan cerna dulu donk substansi masalahnya :p jangan main demo/ main dukung ajeee..

Rabu, November 04, 2009

Street Justice -2-

Pemikiran,pendapat,dan penelaahanku dlm blogku kemarin ternyata sama persis dengan pernyataan OC Kaligis di satu stasiun televisi malam ini :)

: Sudah terbentuk character assassination melalui opini publik yg dibentuk TANPA pengujian materi,tanpa langkah2 hukum yg prosedural,tanpa cross check dan pendalaman fakta lebih dulu.
Pressure yg diupayakan melalui rakyat [yg sebetulnya BELUM PAHAM BETUL substansi masalah yg sebenar2nya],dilakukan oleh pihak2 tertentu yg juga sebetulnya belum paham betul siapa yg perlu dibela.
Jika hal seperti ini dibiarkan, Indonesia akan menjadi negara pertama di dunia yg memberlakukan pola Street Justice..pengadilan jalanan yg mengejudge hanya berdasarkan pembentukan opini publik yg belum dapat dibuktikan kebenarannya sesuai dgn PROSEDUR HUKUM.

Selasa, November 03, 2009

Street Justice

Kukira ada yang missed disini.
Banyak orang mengartikan penahanan Bibit dan Chandra identik dengan upaya pengerdilan KPK. Ini menyangkut institusi.
Sedangkan Polri fokus kepada persona, Bibit dan Chandra,bukan institusi.

Aku berpendapat, KPK itu tidak boleh dibubarkan secara institusi. Tapi jangan lantas MENGKULTUSKAN persona yg ada di dlmnya seperti malaikat. Karena justru sbg institusi, KPK adalah 'lahan basah' untuk suap menyuap.
Yg dicemaskan adalah bila rakyat sudah menganggap KPK ini lembaga yg sangat suci,tak tersentuh,top power yg betul2 tidak boleh dan tidak mungkin diganggu. Sedangkan pejabat2 yg ada di dlmnya hanya manusia yg juga bisa terlena oleh kekuasaan,jabatan,dan bukan tidak mungkin juga melakukan kesalahan..

Jadi sangatlah beda antara memandang KPK sebagai institusi yg kuat,dengan memandang pejabat2 KPK sebagai 'malaikat' yg suci..
Yg berdemo itu sudahkah bisa membedakan ? Kayaknya sih belum :p

Sabtu, Oktober 31, 2009

Malmingan

Malam minggu di Rumah Sakit,asyik juga..dokter mudanya ganteng2 :) ,rasanya jadi cepat sembuh, wahahahaha..

Penalaranku Tak Terpasung

Aku membaca banyak buku2 filsafat,sejarah,budaya,teknik,sastra.
Aku tahu Taoisme,Freud,Plato,dan berbagai teori.
Tapi aku tidak suka menulis dan bicara berdasarkan teori orang2 terkenal.
Itu sebabnya gaya tulisanku sangat naif.
Karena aku tidak suka menelan mentah2 apa yg kubaca.

Dats why aku selalu menulis tentang apa2 yg pernah kujalani,kutelaah,kucerna. Dan dats why aku bisa menuliskan secara detil.

Aku membaca buku Anne Frank saat masih duduk di Sekolah Dasar. Juga novel2 berat Ahmad Thohari, STA,Pramudya,Gibran,dll. Sangat berat untuk ukuran anak SD, tapi itulah basic mengapa aku kemudian lebih suka mencerna tanpa menjiplak mentah2 berbagai teori.
Aku melihat semuanya dari sudut pandang yg selalu berbeda dari kebanyakan orang.

Itulah kebebasan yg kuhadiahkan kepada diriku sendiri.
Aku hanya berangkat dari pemikiran sederhana : ada sebab,maka akan ada akibat.
Pemikiran itu membuatku tak mau tersekat dan terpasung oleh teori tertentu. Toh Allah menciptakan diriku juga tanpa pakai teori ini itu.. Hihihi..
Jadi tolong maklumi saja kalau gaya nalarku seperti ini :)