Jumat, April 24, 2009

Prosaku

Aku tidak pernah menyebut karyaku itu sebagai novelette, atau cerpen, atau cerber, sebagaimana orang-orang menyebutnya. Mengapa demikian ?
Karena ciri khas karyaku itu terletak pada adanya rima [persamaan bunyi di ujung kalimat].Tak peduli beratus-ratus halamanpun,selalu ada rima di tiap halamannya.Sehingga walau terdapat alur cerita, tetap mengandung ciri sastra disitu.
Itulah perwujudan komitmenku terhadap dunia sastra.
Namun bukan berarti aku tidak suka membuat cerpen,cerber, dan sebagainya.
Dulu, semasa bersekolah di sekolah dasar, akupun membuat cerpen,cerber, selain puisi,yang rutin mengisi beberapa majalah anak-anak.
Tetapi kuakui memang karyaku kental dengan pengaruh sastrawan Kahlil Gibran, dan 'penokohan' dalam cerpen2ku kental dengan pengaruh penulis N.H. Dini.

Dibalik itu semua, aku punya rahasia : sssstt.. aku sangat tidak suka membaca chicklit.. wahahaha.. Aku menganggap chicklit itu identik dengan krupuk.. kriuk2 krenyes2, suaranya heboh, namun tidak mengenyangkan.. tidak ada kesan yang diperoleh.. wihihiii..