Jumat, Oktober 09, 2009

Bumi di Atas Langit

Jangan dulu melihat terlalu ke atas.
Jangan dulu berkata Sang Maha Kuasa adalah SATU2nya yang tahu keburukan,kesalahan,kekurangan kita.
Secara moral,memang benar.

Seorang Presiden atau Raja, sekalipun sangat dihormati,bukan berarti beliau tanpa cela.
Di hadapan sang istri,beliau tetap bertelanjang [maaf] dalam sebagian kurun hidupnya,walaupun sang istri mungkin secara kualitas pemikiran masih jauh di bawahnya..

Jadi, aku tidak melulu mengamini istilah 'Langit di Atas Langit'.
Bagiku, Bumi bisa berada di atas Langit.
Dengan segala kekurangannya, dengan segala keterbatasannya.
Maka aku berkeyakinan, SEBUAH KEKURANGAN BISA MENJADI SATU KELEBIHAN, jika dieksplorasi secara optimal.
Jadi,aku tidak mengenal kata 'Sempurna'. Karena kata sempurna itu mengisyaratkan sudah adanya titik tertinggi yang dicapai. Sedangkan aku ingin TIDAK ADA KATA 'TERTINGGI' DALAM KAMUS HIDUPKU,agar aku senantiasa termotivasi untuk mengeksplorasi diriku sebaik2 kumampu..

**inilah salah satu pemikiran-terbalikku,selain makna 'I AM NOTHING' yg juga tidak ada dlm kamus hidupku.. :)